Perusahaan search engine raksasa, Google membuat kontroversi dengan menghapus Palestina dalam aplikasi Google Maps. Nama Palestina mereka ubah menjadi Israel.
Perubahan yang dilakukan ini dikecam oleh Forum Jurnalis Palestina. Mereka tidak terima dengan keputusan Google menghapus Palestina dan menggantinya dengan Israel.
"Keputusan Google untuk menghapus Palestina dari peta pada 25 Juli, adalah bagian dari skema Israel untuk mengesahkan statusnya untuk generasi kedepan dan menghapus Palestina untuk selamanya," pernyataan forum tersebut, seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (6/8/2016).
"Langkah ini juga didesain untuk mengubah sejarah, letak geografis dan juga hak rakyat Palestina atas tanah kelahirannya. Ini adalah sebuah upaya gagal untuk mengubah ingatan dari rakyat Palestina, Arab dan dunia," tegas pernyataan itu.
Forum Jurnalis Palestina ini juga menambahkan bahwa sikap Google berlawanan dengan norma dan konvensi internasional. Mereka pun mendesak agar Google mengubah kebijakannya.
Palestina dan Israel hingga saat ini belum menemukan titik temu perdamaian. Negosiasi antara keduanya terhenti sejak Palestina mengajukan diri sebagai anggota PBB dan Israel pun memperluas pembangunan pemukiman di Yerusalem Timur.
Wilayah Yerusalem Timur selama ini dipersiapkan sebagai salah satu wilayah jika Palestina merdeka. Solusi yang diutamakan oleh dunia internasional saat ini adalah pembentukan dua negara, Palestina dan Israel.
Namun Israel menolak keras melanjutkan negosiasi sejak upaya Palestina di PBB. Status Palestina yang meningkat memungkinkan proses negosiasi berjalan setara.
Namun Israel menolak keras melanjutkan negosiasi sejak upaya Palestina di PBB. Status Palestina yang meningkat memungkinkan proses negosiasi berjalan setara.
Sumber: metrotv