Hal itu terungkap dalam laporan Ericsson Mobile Report 2015.
Kegemaran itu berbeda dengan negara lain di Asia Tenggara dan Oceania. Rata-rata mereka lebih menyukai pemakaian kuota 2,1 GB hingga 5 GB.
Laporan menunjukkan jika pelanggan di Asia Tenggara dan Oceania yang berlangganan paket volume-based, sekitar 40 persen hanya memaksimalkan kurang dari 50 persen paket berlangganan mobile-datanya.
Selain paket volume-based, jenis paket mobile broadband yang diminati di Indonesia adalah paket internet service-based, duration-based dan pay-per-use.
Perubahan yang terjadi di pola berlangganan mobile data membutuhkan pendekatan personal dari operator selular untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan persepsinya tentang harga.
“Di sini operator seluler memiliki kesempatan untuk merekomendasikan kepada pelanggan apa paket yang paling ideal sesuai dengan pola penggunaan dan budget/keuangan mereka, yang akan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan persepsinya tentang harga,” ujar Head of CU Indonesia and Timor Leste, Ericsson, Thomas Jul.
Salah satu faktor pendorong penting lain untuk meningkatnya penggunaan mobile data adalah pertumbuhan penggunaan video pada perangkat seluler, di rumah dan di mana saja.
Pada tahun 2021, diharapkan video streaming memberikan kontribusi sekitar 70 persen dari semua trafik mobile data secara global.
Operator yang ingin memenuhi atau melebihi harapan pelanggan akan perlu berhati-hati melacak penggunaan aplikasi dan perangkat dan secara konstan memenuhi tuntutan guna menghadirkan kinerja yang memuaskan.
Operator di Indonesia telah mulai meluncurkan jaringan 4G/LTE secara komersial. Cakupan LTE seharusnya mencapai 75 persen populasi penduduk di 6 tahun mendatang di kawasan Asia Tenggara dan Oceania.
Total pelanggan selular LTE/5G di wilayah ini diharapkan mencapai 40 persen pada akhir 2021.
PROMO ANDA: