Misteri Kamboja: Sejarah, Budaya, dan Fakta Unik yang Mengejutkan - Nitip Tulisan
Bookmark

Misteri Kamboja: Sejarah, Budaya, dan Fakta Unik yang Mengejutkan

 

Kamboja adalah negeri yang mempesona, dipenuhi oleh sejarah dan budaya yang benar-benar unik. Sejarahnya yang berkisah tentang era kolonialisme Prancis yang berlangsung selama 90 tahun dan pendudukan Jepang selama Perang Dunia Kedua telah memberikan lapisan mendalam pada warisan negara ini. Lebih dari 95% dari penduduk Kamboja mengikuti agama Buddha Theravada, yang juga merupakan agama resmi negara ini. Bahkan nama "Kamboja" itu sendiri berasal dari bahasa Perancis, adalah cara mereka mengucapkan kata "Kambuja."

Genosida dan Warisan Bersejarah Kamboja

Namun, di balik keindahan budayanya, Kamboja menyimpan sejarah kelam yang penuh kesedihan. Pada tahun 1975-1979, negara ini menjadi panggung genosida yang mengerikan di bawah pemerintahan Merah Khmer. Selama masa ini, setidaknya satu setengah hingga 3 juta jiwa tewas dalam genosida yang paling mematikan. Mayat para korban genosida ini ditemukan terkubur di tempat yang dikenal sebagai "killing fields." Tidak hanya itu, tetapi juga ada gua yang disebut "killing cave" di Phnom Sampeau, yang digunakan sebagai tempat eksekusi para korban rezim. Banyak tulang belulang manusia ditemukan di gua ini, yang memberikan gambaran akan kepedihan sejarah Kamboja.

Tantangan Biaya Pemakaman yang Tinggi

Salah satu tantangan utama bagi warga Kamboja adalah tingginya biaya pemakaman. Diperkirakan biaya pemakaman bisa mencapai sekitar $9.000 atau sekitar 125 juta Rupiah. Jumlah ini adalah beban yang berat bagi banyak orang, terutama jika kita mempertimbangkan bahwa pendapatan bulanan per individu hanya sekitar $100. Banyak di antara mereka bahkan harus menabung seumur hidup untuk mengumpulkan biaya pemakaman mereka. Bagi masyarakat Kamboja, upacara pemakaman adalah bagian penting dari budaya mereka dan bisa berlangsung selama hingga 49 hari.

Absennya Rantai Cepat Makanan Terkenal

Kamboja memiliki beberapa fakta unik yang berhubungan dengan makanan. Negara ini adalah satu-satunya di Asia Tenggara, bahkan di seluruh dunia, yang tidak memiliki restoran cepat saji McDonald's. Bahkan KFC pun kurang populer di sini dan tidak pernah mencetak keuntungan yang signifikan. Mata uang resmi Kamboja, yaitu riel, kurang diminati oleh penduduknya sendiri. Sebagian besar penduduk lebih suka menggunakan Dolar Amerika atau mata uang asing lain yang lebih stabil. Hal ini membuat Kamboja menjadi salah satu negara yang unik dalam penggunaan mata uang.

Kuliner Unik Kamboja: Jangkrik, Laba-laba, dan Lainnya

Kamboja dikenal dengan hidangan-hidangan uniknya. Beberapa hidangan yang mungkin terdengar tidak biasa di Indonesia, seperti jangkrik, tikus, laba-laba, reptil, serangga, dan lainnya, adalah hidangan sehari-hari bagi penduduknya. Bahkan laba-laba tarantula dianggap sebagai camilan yang lezat. Selama masa pemerintahan Pol Pot, orang Kamboja bahkan harus makan tarantula karena kelangkaan bahan makanan. Bagi pecinta petualangan kuliner, Kamboja menawarkan pengalaman yang unik dalam mencicipi hidangan-hidangan eksotis ini.

Masalah Ranjau Darat yang Menghawatirkan

Kamboja menghadapi masalah serius dengan ranjau darat yang masih tersebar sejak masa perang Vietnam. Diperkirakan ada sekitar 4 hingga 6 juta ranjau darat yang masih aktif di sebagian besar wilayah negara ini. Sejak tahun 1979, lebih dari 64.000 jiwa telah menjadi korban ranjau darat ini, menjadikan Kamboja sebagai negara dengan jumlah korban amputasi terbanyak di dunia akibat ranjau darat. Amerika Serikat juga pernah membombardir Kamboja selama Perang Vietnam, mencurigai negara ini sebagai tempat persembunyian tentara Vietnam.

Keragaman Budaya dan Tradisi Unik

Kamboja bukan hanya kaya dalam hal sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki beragam suku etnis yang mendiami wilayahnya. Salah satu suku etnis yang menarik adalah suku Krung, yang memiliki tradisi unik yang melibatkan "gubuk cinta." Orang tua di suku Krung membangun gubuk khusus untuk anak perempuan mereka yang telah mencapai masa pubertas. Di gubuk ini, anak perempuan diberikan kebebasan untuk berhubungan dengan siapa pun lelaki yang mereka pilih. Tujuannya adalah untuk membantu anak perempuan menemukan pasangan hidup yang cocok.

Perkembangan Nama dan Keunikan Bendera

Kamboja telah mengalami beberapa perubahan nama selama sejarahnya, yang mencerminkan perubahan politik dan sosial. Dari Kerajaan Kamboja hingga Republik Mer, Kamboja menjadi Kampuchea di bawah pemerintahan komunis. Setelah pemulihan monarki, negara ini kembali menjadi Kerajaan Kamboja. Yang membuat Kamboja sangat unik adalah bendera nasionalnya yang mencantumkan gambar Angkor Wat, kuil ikonik yang menjadi lambang nasional. Ini menjadikan Kamboja sebagai satu-satunya negara dengan desain bendera yang sangat khas.

Kekayaan Sumber Daya Air: Danau Tonle Sap

Danau Tonle Sap adalah jalur air yang sangat penting di Kamboja dan merupakan danau air tawar terbesar di Asia Tenggara. Danau ini adalah sumber kehidupan yang sangat vital bagi masyarakat, terutama dalam hal perikanan. Terdapat 170 desa terapung di sekitar danau ini, di mana rumah, toko, gereja, sekolah, dan bahkan kuil dibangun di atas air dengan dasar pelampung dari tong dan bambu. Perahu adalah sarana utama untuk akses ke desa-desa terapung ini, dan danau Tonle Sap memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kamboja.

Tradisi dan Kebijakan Sosial Unik Kamboja

Masyarakat Kamboja memiliki tradisi yang unik yang melibatkan perlakuan terhadap kepala dan kaki. Kepala dianggap sebagai bagian tubuh yang paling tinggi dan dihormati, sehingga tidak diperkenankan untuk menyentuh kepala orang lain. Selain itu, mengarahkan kaki ke arah seseorang atau objek dianggap sangat tidak sopan.

Tidak Begitu Memperhatikan Hari Kelahiran

Sebagian orang tua di Kamboja bahkan tidak tahu tanggal kelahiran mereka secara pasti dan hanya mengetahui tahun kelahiran mereka. Hari kelahiran tidak diberi perhatian besar, bahkan tidak dirayakan secara signifikan.

Pesta Pernikahan yang Mewah dan Meriah

Pesta pernikahan tradisional Kamboja adalah salah satu yang paling mewah di dunia. Dipenuhi dengan perayaan dan pakaian megah, pesta ini bahkan bisa berlangsung hingga tiga hari tiga malam.

Tantangan Ekonomi dan Kemiskinan

Kamboja adalah salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, dengan pendapatan per kapita sekitar 1643 dolar Amerika per tahun. Masalah dalam produksi dan ekspor barang ke pasar internasional, bersama dengan konflik sosial, merupakan faktor yang berperan dalam permasalahan ekonomi negara ini.